“Bagaimana
sih rahasia meraih karir yang gemilang tanpa harus berpolitik?” tanya seorang
karyawan yang bekerja di perusahaan jasa kepada saya.
Barangkali
hal tersebut menjadi pertanyaan Anda juga. Apa mungkin kita meraih sukses tanpa
berpolitik?
Banyak
dari kita mungkin akan menjawab pertanyaan seperti “Cara menarik perhatian
dirut?” “Cara mendapatkan jabatan?” Cara bertahan sebagai direktur?” dengan kata “urus” “cincay” “upeti”, dsb.
Saya
harus katakan bahwa tidak harus demikian. Anda bisa meraih prestasi di
pekerjaan Anda dengan bekerja secara professional.
Lalu
seperti apa strateginya meraih karir yang cemerlang tanpa berpolitik?
Anda
dapat mengawalinya dengan membangun sikap kerja yang baik. Lakukanlah tugas
Anda dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
Anda
mungkin sering bekerja dengan hitungan untung rugi. Anda juga mungkin pernah dengan sengaja menolak
job enlargement atau enrichment dari atasan karena merasa insentif
yang Anda peroleh tidak sebanding. Sebaiknya hal tersebut harus Anda hindari.
Dengan
mendapatkan tanggung jawab lebih adalah kesempatan bagi Anda untuk mengembangkan
karir Anda. Ketika Anda mengerjakan tugas baru yang penuh tantangan maka serta
merta hal tersebut mendorong meningkatkan keahlian Anda.
Ketika
Anda mengerjakan tugas-tugas Anda dengan baik, dan saat keahlian Anda bertambah
dan berkembang, dan selalu terlihat bersemangat dan antusias dalam menerima
tugas maka dengan sendirinya atasan Anda akan Anda ketika membutuhkan bantuan.
Sikap kerja yang baik membuat keberadaan Anda terekspos dengan sendirinya tanpa
harus membuat skenario untuk menunjukkan kelebihan Anda.
Saya
pernah mewawancarai seorang kandidat. Dari sisi kecerdasan menurut saya ia tidak
bisa diragukan karena ia lulusan universitas negeri ternama dengan predikit yang
menggembirakan. Hanya, selama 5 tahun karir tidak beranjak naik.
Hal
tersebut membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang salah?”.
Saya
coba mengeksplorasi. Akhirnya saya menemukan penyebabnya. Ia cukup pelit dalam
memberikan kemampuannya. Ketika merasa bukan tanggung jawabnya ia tidak mau
terlibat. Saat mendapatkan pekerjaan tambahan ia selalu menghitung timbal balik
secara materi materi. Dan, ketika dilibatkan dalam pemecahan masalah ia enggan
memberikan kontribusi karena ia menganggap hal tersebut adalah tugas atasan.
Tanpa
harus berpolitik, ketika etos kerja atau sikap kerja Anda positif, maka dengan
sendirinya Anda dengan mudah cepat berprestasi.